Kamis, 11 April 2013

Cumi Enam Belas Ribu

nasi padang-doc.pribadi


Waktu itu siang bolong yang panas dan "melaparkan". Saya dan tiga teman saya pun memutuskan untuk mencari tempat makan siang.

Dan, setelah melalui beberapa "adu argumen" tentang tempat makan mana yang enak, akhirnya pilihan jatuh pada rumah makan padang yang baru saja opening. katanya sih, murah meriah. 
Murah Meriah? 
Iya, murah meriah..."asal anda tahu rumusnya" --(kata salah satu teman, pada saat itu).

.....

Sampailah kami di sana. Rame banget! 
mungkin karena memang murah dan bisa ambil-ambil sendiri (a.k.a prasmanan).


setelah mengambil nasi (sepuasnya) kami berempat jadi sibuk sendiri. Sibuk milih lauk..:D
.....

Melihat lauk-lauk terpampang rapi di piring dalam etalase khas rumah makan padang itu, membuat saya ingin mencicipi semuanya. Lele, cumi, rendang, ayam, telurnya ayam, babat, jeroan, ikan goreng (entah ikan apa), sambel ijo, sayur daun singkong, dan kroni-kroninya yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu itu sepertinya menggoda saya dan berkata ; "take me out,please..."
.....

Hmm...mencicipi semuanya? 
bisa sih,
tapi...
dompet nggak mendukung dan piringnya juga nggak cukup...


Dan pada akhirnya, saya memilih lauk-lauk seperti foto di atas ;
Lele bumbu pedas-1

Cumi bumbu kuning-1
Sayur daun singkong+sambel (di itung gratis)
 Lauknya cuma dua gitu, pikir saya pasti nggak bakal habis banyak (murah).
......
Tibalah saat menghadapi kasir. 

Mbak Kasir : "Tadi ambil apa aja, Mbak?"
Saya            : " Nasi, Sayur, Sambel...sama lele satu..."
Mbak Kasir : "Nasi,sayur, sambel, sama lele...9000" (sambil mencet kalkulator)


Saya            :  "Minumnya Es Jeruk, O iya..trus tadi pake cumi juga"
Mbak Kasir : "Oh, tambah cumi? Totalnya 16.000 Mbak..."

Saya            : (nyodorin uang 20 ribu-an)
Mbak Kasir : "Ini kembaliannya, makasih Mbak..." (nyodorin kembalian dengan ramah)

......

Awalnya saya nggak 'Ngeh' dengan transaksi pembayaran tadi. Tetapi saat di dalam mobil (bukan mobil saya) saya jadi kepikiran. apalagi salah satu teman nyeletuk kalau saya habis banyak sendiri daripada yang lain. saya mulai menghitung-hitung...
tadi Nasi,Lele,Sayur dan sambel 9000 dihitung 1 paket. Es Jeruk 2000...lha? jadi cuminya...cuminya 7000? cumi kecil satu biji 7000? Serius?

Saya Pun bengong, dan teman-teman saya tertawa melihat saya bengong gara-gara "cumi enam belas ribu" itu. 
Seandainya saya nggak ambil cumi, harga yang harus saya bayar pasti bakal sama dengan teman-teman lainnya (lebih murah).
.....
Dari diskusi singkat bersama teman-teman di dalam mobil sepanjang perjalanan pulang, akhirnya saya tahu kebenarannya. Sebenarnya rumah makan itu benar-benar murah meriah. 
Nasi aja ngambil sepuasnya (asal piringnya muat). 

Cuma kita aja yang nggak tahu rumusnya dan "terlalu sopan".
Meskipun di kasir saya bilang "Lele satu".., atau "cumi satu..." itu ternyata nggak ngaruh dalam perhitungan harga. Mbak Kasir akan menganggap kita mengambil cumi sepuasnya alias lebih dari satu. 

Tapi pada saat mengambil lauk saya "terlalu sopan", saya cuma ambil satu. sebenarnya mau ngambil dua atau lima biji pun nggak masalah toh, nggak ada yang meriksa dan nggak ada CCTV. kita bayar ke kasir juga pas makanannya udah abis. Sebenernya hal yang sama juga berlaku buat lele. Ambil lebih dari satu juga nggak masalah. 

Jadi itulah makna "Murah Meriah" yang sebenarnya, Hehehe...
....

Enam Belas Ribu rupiah mungkin bukan harga yang mahal untuk anda yang tinggal di kota besar,apalagi Jakarta. tapi percayalah, bagi saya dan penduduk kota kecil ini (apalagi mahasiswa di tanggal tua) harga Rp 16.000 itu sudah terbilang mahal hanya untuk sekedar satu lele dan satu cumi. Trust Me!
.....
Dan pada siang itu, saya bersumpah untuk balas dendam ketika nanti saya kembali ke rumah makan itu.
(Tapi sampai tulisan ini di posting, saya belum kembali ke sana lagi).